Maut tu memang sentiasa mengintai kita.Janganlah kita merancang tanpa berkata 'insyaAllah'.Kematian itu pasti!sudahkah kita bersedia untuk menghadapinya.Peritnya sakaratulmaut hanya tuhan sahaja yang tahu.Sedangkan Rasulullah s.a.w. sendiri tidak terkecuali dari merasa perit sakaratulmaut....
Betapa sayangnya baginda terhadap kita,tapi pernahkan kita menangis teringatkan kekasih Allah ini.Ketika jibril ditanya baginda,
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah ?”
Jibril menjawab,
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu”
Namun hal ini tidak dapat melegakan baginda di saat-saat kewafatan baginda.Jibril yang seolah-olah memahami bertanya,
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini ?”
Rasulullah s.a.w bertanya,
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak ?"
Jibril menjawab,
“Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya”.
Menurut satu website yang saya baca,kematian itu hanyalah ketiadaan di dunia.Hakikatnya,manusia yang telah meninggal dunia masih hidup di alam lain yang caranya kurang diketahui.Pendapat ini di ambil berdasarkan ayat di bawah,
Seperti yang kita sedia maklum,dan sentiasa berpegang(lagi2 mase tengah tension blaja),”dunia ini sementara”.Akhirat kekal buat selamanya.Ada seorang akhawat menceritakan tentang isi kndungan satu buku tulisan Harun Yahya,yang tajuknya Penipuan Evolusi(kalo tak silap),apa yang saya ingat,buku ini memberitahu,di dalam dunia ini hanya ada kita seorang diri,dan Allah.Rakan2 dan makhluk sekeliling adalah ujian yang buat kita.Reaksi kita terhadap hidupan mereka adalah jawapan buat ujian tadi.
Bagi saya,jika kita berpegang pada prinsip ini,sudah tentu kita tidak akan takut dengan benda lain selain Allah.Contoh,ketika menimba ilmu,tentunya kita rasa takut jika dimarahi pensyarah.Tapi,masa kita tengah kene marah tu,cube kita bayangkan, pensyarah tu ilusi semata,tentu kita tak rasa takut kan.Tapi faham2 je la,guru takkan marah selagi kita tak melakukan kesalahan. Jangan kita tepekik telolong depan dia pulak,”eh,ko ni ilusi je,bole bla la”..na’uzubillah…jangan jadi anak murid derhaka,tak berkat ilmu…
Sekian dulu untuk kali ini,ingatlah,mati itu pasti tetapi kehidupan di dunia ini bukanlah pengakhir segalanya.Perjalanan kita masih jauh.Masih banyak yang perlu kita lalui selepas mati.Bekalan untuk perjalanan itu perlu kita sediakan sewaktu hidup di dunia yang sebentar ini……wassalam
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah SAW ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah SAW bersimbah peluh. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini”.
Mata Saidatina Fatimah terpejam, Saidina Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Tidak sukakah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah SAW pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku”.
Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Saidina Ali segera mendekatkan telinganya “Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu”.
Betapa sayangnya baginda terhadap kita,tapi pernahkan kita menangis teringatkan kekasih Allah ini.Ketika jibril ditanya baginda,
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah ?”
Jibril menjawab,
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu”
Namun hal ini tidak dapat melegakan baginda di saat-saat kewafatan baginda.Jibril yang seolah-olah memahami bertanya,
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini ?”
Rasulullah s.a.w bertanya,
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak ?"
Jibril menjawab,
“Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya”.
***************
Menurut satu website yang saya baca,kematian itu hanyalah ketiadaan di dunia.Hakikatnya,manusia yang telah meninggal dunia masih hidup di alam lain yang caranya kurang diketahui.Pendapat ini di ambil berdasarkan ayat di bawah,
"Janganlah kamu menduga bahwa orang-orang yang
gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu
hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki" (QS
Ali-'Imran [3]: 169).
"Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang
yang meninggal di jalan Allah bahwa 'mereka itu
telah mati,' sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya" (QS Al-Baqarah [2]: 154).
Seperti yang kita sedia maklum,dan sentiasa berpegang(lagi2 mase tengah tension blaja),”dunia ini sementara”.Akhirat kekal buat selamanya.Ada seorang akhawat menceritakan tentang isi kndungan satu buku tulisan Harun Yahya,yang tajuknya Penipuan Evolusi(kalo tak silap),apa yang saya ingat,buku ini memberitahu,di dalam dunia ini hanya ada kita seorang diri,dan Allah.Rakan2 dan makhluk sekeliling adalah ujian yang buat kita.Reaksi kita terhadap hidupan mereka adalah jawapan buat ujian tadi.
Bagi saya,jika kita berpegang pada prinsip ini,sudah tentu kita tidak akan takut dengan benda lain selain Allah.Contoh,ketika menimba ilmu,tentunya kita rasa takut jika dimarahi pensyarah.Tapi,masa kita tengah kene marah tu,cube kita bayangkan, pensyarah tu ilusi semata,tentu kita tak rasa takut kan.Tapi faham2 je la,guru takkan marah selagi kita tak melakukan kesalahan. Jangan kita tepekik telolong depan dia pulak,”eh,ko ni ilusi je,bole bla la”..na’uzubillah…jangan jadi anak murid derhaka,tak berkat ilmu…
Sekian dulu untuk kali ini,ingatlah,mati itu pasti tetapi kehidupan di dunia ini bukanlah pengakhir segalanya.Perjalanan kita masih jauh.Masih banyak yang perlu kita lalui selepas mati.Bekalan untuk perjalanan itu perlu kita sediakan sewaktu hidup di dunia yang sebentar ini……wassalam
0 comments:
Post a Comment